Kimono Dragg In

Saling Berbagi Informasi Dalam Dan Luar Negeri

Amien Rais Ingin Sekali Bertemu dengan Jokowi Walaupun Sering Mengritik

Amien Rais, Ketua Majelis Kehormatan PAN, mengaku bahwa ia tetap ingin membuka komunikasinya dengan Presiden Joko Widodo walaupun selama ini dirinya sering sekali mengritik kebijakan pemerintah. Dirinya yakin sekali bahwa pertemuan dengan Jokowi dapat mencairkan situasi.

Ingin Bertatap Muka dengan Jokowi

Saat dirinya ditanya tentang keinginannya untuk berkomunikasi dengan Presiden di Jakarta, pada Kamis (19/4), ia mengatakan, “Di dalam ilmu politik (yang) benar, tokoh-tokoh kan enggak boleh nggak ada komunikasi, penting sekali. Kalau nanti ada komitmen atau tidak, saya butuh adanya open communication.”

Amien juga mengaku bahwa ia sempat beberapa kali hampir mendapatkan kesempatan untuk bertemu Jokowi. Akan tetapi pertemuan dengan mediator sejumlah tokoh tersebut belum ada yang membuahkan hasil. Ada satu tokoh yang tak ingin ia sebutkan identitasnya pernah bertemu dengan Amien sebanyak 3 kali guna mengatur pertemuan dengan presiden Jokowi.

Selain itu, ia juga menyebutkan Zulkifli Hasan, Ketua Umum PAN, juga pernah mengatur pertemuan dirinya dengan Jokowi di sekolah dan juga di rumahnyan yang bertempat di Yogyakarta.

“Sama sekali belum pernah (bertemu dengan Jokowi). Agak aneh, kenapa belum?” ia mengakui. Padahal katanya ia juga adalah orang Jawa yang memahami budaya Jawa secara mendalam seperti misalnya tutur kata yang halus, dunia pawayangan sampai dagelan juga. “Begitu bertemu dengan Pak Jokowi, pasti langsung cair. Saya juga orang Jawa,” kata mantan ketua PP Muhammadiyah itu.

Amien pun membuka pintu lebar untuk bisa berkomunikasi dengan Megawati Soekarno Putri, Ketua Umum PDIP. Terlebih lagi ia telah lama tak berkomunikasi dengan Mega semenjak dirinya tidak lagi menjabat sebagai Ketua MPR dan sejak Mega turun dari kursi kepresidenan.

“Why not,” katanya saat ditanyai tentang kemungkinan berkomunikasi dengan Megawati. “Belum ada yang mengajukan juga. Masa ya saya cari-cari. Saya juga sudah 74 tahun, hampir sunset. Kalau misalnya ada ide bagus ya why not, saya respons,” tambahnya.

Mendukung Infrastruktur

Menurutnya, sekarang kegiatannya di hari tua memang dihabiskan unuk memberikan kritik kepada kebijakan pemerintah. Diakuinya, kritik itu sudah dilontarkan sejak pemerintahan Soeharto. Menurutnya itu adalah salah satu ajaran di Kitab Suci Al-Quran dan juga demi perbuatan.

“Pharaoh (Fir’aun) sudah otoriter, tak ada yang mengatakan ‘tidak’. Lalu Musa akhirnya muncul dan mengatakan ‘tidak’. Ini bisa jadi bekal mengubah. Sesimpel itu lah. Saya sudah 74 tahun, tidak ingin apa-apa lagi. Saya hanya ingin akhirat,” imbuh Amien yang juga menjadi Ketua Dewan Penasihat Persaudaraan Alumni 212 tersebut.

Lepas dari itu semua, ia mengaku bahwa tidak semua kebijakan yang dibuat oleh Jokowi layak untuk dikritik. Ia sendiri sepakat dengan fokus pemerintah untuk membangun infrastruktur. Untuk dirinya, sektor itu adalah urat nadi pertumbuhan suatu negara.

Namun lagi-lagi menurutnya, Jokowi terlalu berambisi. Efeknya adalah banyak infrastruktur bursatogel yang ambruk dan akhirnya banyak dugaan korupsi.

“Yang sudah berhasil ya enggak saya kritik. Saya setuju dengan infrastruktur itu betul, cuma overambitious. Saya memang bukan ekonom, tapi saya tahu untuk membangun itu butuh infrastruktur. Ini lah urat nadi ekonomi,” tukasnya.

Sebelumnya memang Amien mengritik beberapa kebijakan Jokowi dan juga partai pendukung pemerintah. Di antara kritikan-kritikan itu, ia menyebut bahwa pembagian sertifikat oleh Jokowi adalah ‘pengibulan’ semata.

Ia pun menantang Jokowi untuk tidak mendiskreditkan umat Islam selain menyerukan gerakan ganti presiden sampai dengan dikotomi ‘Partai Setan-Partai Allah.’

Leave comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *.